Belajar Dulu Baru Pintar, Atau sebaliknya?

Pagi kawan, kali ini enaknya kita ngobrolin dua kata yang bertimbal balii banget dari dulu sampai kiamat nanti. BELAJAR dan PINTAR.

Cerita ini bermula ketika semua anak manusia mulai beranjak dalam jenjang belajar dalam arti mulai berfikir. Jadi kalau masih batita sampai balita tidak dihitung.
Ketika kecil dulu, saya masih ingat bahwa belajar itu benar-benar menjadi satu hal penting dalam hidup ini. Rata-rata diantara kita pasti udah mulai tuh mikirin yang namanya mimpi dan cita-cita sejak pertama masuk TK, atau mungkin pas sebelum dibolehin sekolah. Kita ingin menjadi pilot, tentara, presiden, guru, dan sebagainya. Dan jawaban atas impian kita saat itu adalah Belajar. Ya, Belajar adalah satu-satunya jalur menggapai cita-cita saat itu.
Namun, sepertinya lambat laun ada yang bergeser dari arti Belajar itu sendiri. Jaman sekarang, Belajar sudah berorientasi ke nilai. Tidak bukan tidak, mau masuk smp dilihat nilai dan test. Masuk sma juga sama. Apalagi masuk kuliah.
Terasa aneh dan bingung, bahasa kasarnya adalah kenapa sekarang PINTAR dulu baru BELAJAR? Yang bisa masuk ke sekolah favorit cuma orang-orang pintar. Bukankah setiap anak didunia ini adalah unik? Seharusnya secara akal sehat, kita belajar dulu dan pintar adalah salah satu cerminan.
Anak-anak SMA mau masuk ke PTN saja minta ampun susahnya. Mereka harus PINTAR dulu sebelum BELAJAR d bangku perkuliahan. Bagaimana nasib yang belum pintar? Dilempar dari kompetisi?
Ini bentuk yang benar-benar aneh. Saya takut, akan datang era dimana seorang anak yang tidak tahu makna BELAJAR...