SENI PERANG MAHASISWA : JENDERAL KAMPUS


Let’s rock your college 

Seni perang mungkin terdengar seperti strategi mengenai pertempuran atau yang menyinggung HAM, namun pada hakikatnya tidaklah seperti itu. Seni perang yang diangkat oleh penulis diambil dari seorang ahli strategi militer pada masa Dinasti Zhou, yakni Sun Zi. Penulis membedah filosofi dari seni ini yang ternyata dapat diterapkan di kehidupan khas mahasiswa dalam menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Penulis membagi seni perang ini menjadi sembilan poin, yakni : 

1. Tentukan Target Serangan

Begitulah poin utama yang dijelaskan oleh penulis. Setiap perjuangan harus bertujuan. Jika hidup adalah perjuangan, maka kehidupan kita harus bertujuan. Dalam perjalanan untuk mewujudkan tujuan tersebut, penulis mencatat ada 4 faktor utama yang akan merusaknya : masa lalu, kondisi keluarga, pergaulan dan pikiran. Penulis menekankan bahwa hanya mimpi yang menciptakan harapan dan masa depan. Hanya mimpin yang akan membuat kita benar-benar merasakan hidup. Beranilah bermimpi, jalani dengan komitmen, dan yakinlah bahwa tuhan selalu menyertai kita.

2. Manfaatkan Sistem Intelejen

Pengetahuan adalah segala-galanya dalam perang dan pengetahuan harus diperoleh dari sumber yang tepat melalui operasi sistem intelejen atau mata-mata. penulis menjelaskan apa saja yang harus diketahui, yakni tentang lawan, diri sendiri, medan dan cuaca.

Dengan mengetahui titik lemah lawan, mudah bagi kita untuk menentukan strategi yang kan digunakan. Mengenali diri sendiri merupakan hal yang tidak mudah. Menurut penulis, orang hingga usia 20-an banyak yang belum bisa menemukan potensi yang ada dalam dirinya. Ini sangatlah riskan melihat potensi diri lah yang menjadi senjata utama dalam pembentukan strategi. Kenali cuaca, merupakan hal yang sangat penting pula. cuaca merupakan gejala alam yang bersifat tak terkontrol. dan yang terakhir yakni Medan. dengan mengenal medan dengan baik, maka kita akan menyusun strategi yang sempurna dan nyaris tanpa celah kekalahan mengingat kita dapat memadukan seluruh aspek tersebut.

3. Rancang Rencana Strategis Hanya Untuk Menang

Penulis menjelaskan bahwa dalam membangun sebuah rencana didasarkan kepada 5 tahapan yakni : identifikasi tujuan yang diinginkan, formulasi strategi/cara, kelola sumber daya, jadwalkan, dan jalankan rencana tersebut.

Apapun rencana secanggih apapun, terpenting adalah impelementasi strategi itu lebih penting daripada strategi itu sendiri. Namun, kita terkadang terjebak pada rencana yang mengacaukan rencana. umumnya ada lima penyebab utama kegagalan dalam realisasi rencana : kita tidak cukup konsisten, kita tidak cukup tekun/merasa capek, kita terlalu emosional, membuat rencana baru dengan prioritas lebih, dan rencana kita jauh dari rencana tuhan.

4. Buat Perhitungan Matang

Setiap keputusan harus didahului dengan perhitungan matang akan resiko, implikasi, atau pengorbanan. artinya harus ada kalkulasi menyeluruh. tidak semata-mata karena nyali, intuisi, atau perasaan saja. Namun harus tetap didukung dengan kalkulasi yang cepat. dengan tetap mengingat sistem kehidupan "apa yang kita putuskan atau lakukan, memberi dampak pada orang lain dan lingkungan".

5. Bangun Moral Dan Kobarkan Semangat Juang

Perang itu masalah moral dan mental. Masalah mental menjadi problem baru di era modern dan serba instan ini. ditambah banyak anggapan bahwa generasi muda saat ini tidak seperti generasi terdahulu yang bersemangat juang, tidak mudah menyerah, dan bla....bla..bla...

Jadilah pribadi bermental pemenang. Bebaskan dirimu , selalu optimis dan positif. Hancurkan semua penghalang rasio. tatap ke depan, selalu ada harapan disana.

6. Asah Kepemimpinan Yang Berhati Sang Jenderal

7. Bangun Kompetensi Berimbang

8. Beraliansi Dalam Komunitas Bermanfaat

9. Ukir Prestasi Dan Kesan Terbaik